CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 24 Februari 2009

Menulis di "Udara" dengan Cahaya Melayang

Menulis di "Udara" dengan Cahaya Melayang



Pernah melihat tulisan asap yang dibentuk manuver pesawat? Atau gumpalan gelembung udara yang dapat dibentuk logo dan sosok tertentu?

Semuanya sudah dapat dilakukan dan mungkin layak disebut menulis di udara. Namun, apa yang dilakukan para peneliti di Institut Teknologi Technion dan Institut Sains Weizmann, Israel jauh lebih rumit.

Jika asap pesawat atau gelembung udara hanya dapat menampilkan tulisan atau bentuk ukuran besar, "tulisan" pada benda gas kali ini berukuran jauh lebih kecil. Mereka berhasil menampilkan angka dua setinggi kurang dari 5 centimeter yang mengambang di ruang berisi uap rubidium bersuhu 52 derajat Celcius.

Bentuk angka dua jelas terlihat dengan resolusi tinggi. Angka dua menyala merah karena memang berasal dari atom-atom gas rubidium yang menyerap pulsa cahaya yang ditembakkan. Jika teknologi ini bisa dipakai pada awan di udara, logo Batman mungkin tidak hanya khayalan dan benar-benar dapat ditampilkan di udara jika warga Gotham City membutuhkan bantuan.

Namun, kondisi cahaya yang melayang di udara tersebut hanya bertahan sesaat sekitar 2 mikrodetik dan langsung kabur. Hal tersebut terjadi karena pulsa-pulsa cahaya yang ditebakkan terus-menerus membuat atom gas yang bereaksi melebur ke sekitarnya.

Pulsa cahaya pertama akan diserap atom gas yang menjadi target dan mengaktifkannya. Namun, pulsa kedua yang menumbuk atom gas yang sama menyebabkan kondisi kuantum sehingga pulsa pertama menyebar ke atom di sekitarnya. Fenomena ini disebut electromagnetically induced transparency.

Untuk memperpanjang waktunya, tim peneliti memanfaatkan metode yang meminimalkan pengaruh difusi pada atom gas rubidium. Dengan menahan pulsa cahaya kedua, atom yang bereaksi bertahan lebih lama hingga 30 mikrodetik. Masih terlalu cepat memang.

"Teknik menyimpan cahaya mungkin dapat diaplikasikan dalam perangkat-perangkat masa depan yang menyimpan informasi kuantum," ujar Mushe Shuker, dari Technion. Perubahan informasi optis menjadi ikatan atom seperti ini sangat berguna dalam pemrosesan gambar maupun dalam teknologi komunikasi. Para ilmuwan yakin teknologi seperti suatu saat juga dapat dipakai untuk menyimpan gambar berwarna-warni atau data video.

Foton sebagai pulsa cahaya merupakan alat pengirim informasi. Sementara ikatan atom gas merupakan media penyimpan yang baik. Kombinasi keduanya merupakan impian teknologi masa depan.



Kompetisi Robot Nasional di UI

Kompetisi Robot Nasional di UI



JAKARTA, SABTU — Dies Natalis Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Sabtu (7/2), dimeriahkan kompetisi robot tingkat nasional. Selain itu juga digelar kompetisi pembuatan software untuk siswa SMP dan SMA, pameran produk riset UI dan talkshow Broadband Internet for Better Education dan Indonesia Goes e-learning, bertempat di Balairung UI, Depok.

Deputy Director Corporate Communications UI Devie Rahmawati mengatakan, kompetisi bertaraf nasional ini memberikan kesempatan kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk dapat menikmati keunggulan teknologi melalui robot LEGO Mindstorms NXT.

NXT merupakan penyempurnaan dari robot lego seri RIS (Robotic Invention System) yang telah sukses di pasaran. "Seri NXT merupakan seri robot yang lebih ramah dan relatif mudah untuk digunakan tanpa harus merekayasa sirkuit maupun memasang motor sendiri seperti generasi pendahulunya," katanya.

Penyelenggaraan yang diprakarsai oleh Lab Computational Intelligence divisi Robotic Research, Fasilkom UI, ini bertujuan agar terdifusinya teknologi robot kepada kalangan masyarakat yang lebih luas serta memberikan kesempatan bagi peserta untuk melatih logika sekaligus menyelesaikan masalah (problem solving).

Peserta selama dua hari sebelum penyelenggaraan kompetisi memperoleh pembekalan mengenai Mindstorms NXT dan mekanisme kompetisi. Kompetisi menampilkan 12 tim yang terdiri dari 3 orang, dari 400 pendaftar, untuk dapat menyelesaikan soal yang diberikan dengan menggunakan robot. Tugas yang harus diselesaikan oleh masing-masing tim di antaranya pencapaian posisi target yang memiliki nilai.

Menurut Devie, Universitas Indonesia menyadari penuh akan arti pentingnya pengembangan teknologi berbasis robot. Hal ini dibuktikan dengan konsistensi penyelenggaraan kompetisi (UI yang mempelopori Kontes Robot Cerdas Indonesia) dan serangkaian program pengembangan aplikasi robot.

"Robot" yang berasal dari bahasa Chech (Ceska), yang berarti pekerja ini, telah banyak dimanfaatkan oleh industri-industri dunia dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas berbagai aktivitas kerja manusia. Berbagai manfaat, seperti mengurangi faktor human error dan produksi berbagai produk massal, merupakan sebagian kecil dari pemanfaatan robot dewasa ini.

Kompetisi ini dilaksanakan dengan harapan agar aplikasi teknologi robot semakin dekat di tengah masyarakat. Lab Computational Intelligence divisi Robotic Research juga fokus terhadap perkembangan publikasi riset dan jurnal ilmiah.

Lab yang diketuai oleh Dr Wisnu Jatmiko, M Eng, ini dalam perjalanannya telah menghasilkan 24 jurnal ilmiah internasional, 20 jurnal ilmiah nasional, serta berpartisipasi, baik dalam berbagai konferensi nasional, maupun internasional.

Dalam upaya mensyiarkan perkembangan robot, lab ini tengah mempersiapkan 4 buku acuan mengenai dunia robot yang dua di antaranya akan diterbitkan dalam bahasa Inggris. "Ini menunjukkan bahwa daya serap terhadap teknologi tinggi tidak hanya menjadi monopoli negara-negara maju," jelas Devie.

Biji Berusia 2000 Tahun Masih Bisa Tumbuh

Biji Berusia 2000 Tahun Masih Bisa Tumbuh



WASHINGTON, JUMAT - Sekilas, palem setinggi 1,2 meter yang berusia tiga tahun ini tak begitu istimewa. Namun, tumbuhan yang disebut Methuselah tersebut sangat bernilai karena tumbuh dari sebuah biji berusia 2000 tahun.

Tumbuhan tersebut mungkin memecahkan rekor sebagai tumbuhan yang berasal dari biji tertua di dunia. Sebab, tumbuhan dan biji tertua selama ini dipegang sebuah tumbuhan teratai yang berasal dari biji berusia 1300 tahun.

Tunasnya pertama kali muncul tahun 2005 dari biji yang ditemukan di Israel tepatnya situs Masada yang dikenal sebagai lokasi pelarian orang-orang Yahudi yang memilih bunuh diri daripada ditangkap tentara Romawi. Umur 2000 tahun diketahui dari hasil pengukuran radiokarbon.

Sallon, direktur Pusat Riset Kedokteran Alami Louis L Borick di Organisasi Kedokteran Hadassah Israel melaporkan perkembangan terakhir tumbuhan langka tersebut dalam jurnal Scinece edisi terbaru. Para peneliti tengah berupaya menguak informasi sebanya mungkin mengenai tumbuhan tersebut termasuk potensi khasiatnya.

"Salah satu tujuan proyek penelitian kami adalah menguak kembali manfaatnya di masa lalu sampai menanamnya sehingga tersedia banyak pasokan," ujar Sallon. Satu hal penting yang belum diketahui tentang tumbuhan tersebut adalah jenis kelaminnya, apakah jantan atau betina. Sebab, jenis palem-paleman seperti ini biasanya baru dapat dibedakan jenis kelaminnya setelah berumur 6-7 tahun.

Meski demikian, para peneliti telah mempelajari DNA tumbuhan tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa gennya hanya mewarisi setengah gen palem modern yang masih banyak tumbuh di Israel saat ini.

Sallon mengatakan masih besar harapan untuk mempertahankan plasma nutfahnya tidak hanya untuk sebagai sumber makanan namun obat-obatan. Salah satu program yang dipimpinnya, Proyek Tanaman Obat Timur Tengah sedang bekerja keras untuk menanam tumbuhan tesebut di wilayah yang cocok.

Mangkuk Mie Terkecil Hanya Terlihat di Mikroskop

Mangkuk Mie Terkecil Hanya Terlihat di Mikroskop



TOKYO, SENIN - Saking kecilnya, mangkuk terkecil berikut mienya hanya dapat diamati di bawah lensa mikroskop. Mangkuk super-kecil tersebut merupakan salah satu objek mikrofotografi yang dipamerkan di Jepang beberapa minggu lalu.

Mangkuk yang berbentuk seperti wadah ramen, mie khas Jepang hanya berdiameter sepersepuluh ribu centimeter. Profesor teknik mesin Masayuki Nakao dan mahasiswanya dari Universitas Tokyo membuatnya dengan material tabung nano karbon, senyawa karbon berbentuk tabung yang 10.000 kali lebih tipis dari tebal rambut.

Selain mangkuknya, mereka juga membuat mienya sekaligus dengan material yang sama. Mie tersebut masing-masing dengan panjang seperlima ratus centimeter dan tebal seperlima ratus ribu centimeter. Bagian tersulit dalam pembuatannya adalah menjaga agar mienya tak berhamburan ke luar.

"Kami yakin ini mangkuk ramen terkecil di dunia, dengan porsi mie paling sedikit di dalamnya, meskipun tidak dapat dimakan," ujar Nakao. Tindakan timnya membuat mangkuk tersebut memang hanya untuk bersenang-senang saja, meskipun untuk membuatnya membutuhkan teknologi tinggi.

Tabung nano karbon merupakan material kunci nanoteknologi. Material ini menjadi objek utama untuk dimanfaatkan dalam bidang elektronika dan kedokteran karena ukurannya yang kecil dan sifat kekerasan yag dapat dihasilkannya hingga lebih kuat daripada baja.



Ilmuwan Jepang Bikin DNA Buatan

Ilmuwan Jepang Bikin DNA Buatan


Para pakar kimia Jepang mengklaim telah berhasil menyusun DNA buatan dari molekul-molekul organik. Terobosan ini menjanjikan harapan baru untuk mengembangkan sejumlah teknologi tinggi. Misalnya, untuk mengembangkan terapi gen yang lebih akurat dan sesuai sasaran. DNA buatan juga menjadi kunci pengembangan komputer masa depan yang berbasis nanoteknologi.

DNA yang dikenal sebagai rangkaian molekul dalam bentuk spiral ganda (double helix) merupakan cetak biru kehidupan. Perannya sangat penting karena mengendalikan semua fungsi dalam tubuh makhluk hidup.

Secara alami, DNA tersusun dari empat jenis basa. DNA buatan yang dibuat para peneliti di Universitas Toyama, Jepang, juga tersusun dari empat jenis basa yang meniru DNA alami. Rangkaian basa di dalam medium gula membentuk struktur spiral ganda seperti DNA sebenarnya.

Para imuwan sudah mencoba merangkai DNA ke dalam sirkuit elektronika sederhana. Sejumlah ilmuwan juga bertahun-tahun mencoba meniru DNA buatan untuk memanfaatkan kemampuannya menyimpan informasi yang sangat kompleks, tapi terstruktur. Seperti DNA, arah spiral berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Para peneliti bahkan dapat membuat spiral rangkap tiga.

Struktur kimia yang unik dan sangat stabil ini sangat memungkinkan digunakan untuk mengembangkan berbagai material dan aplikasi bioteknologi. Demikian kesimpulan para peneliti yang akan memublikasikannya dalam Journal of the American Chemical Society edisi 23 Juli 2008.

2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?

2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?



Heboh ramalan tahun 2012 sudah berlangsung lama, tetapi baru meluas sekitar 10 tahun terakhir. Penelitian tentang hal itu dilakukan banyak ahli dari berbagai bidang ilmu dan puluhan buku sudah diterbitkan.

Observasi astronomi sangat akurat selama berabad-abad para astronom genius Maya memberi pertanda, tanggal 21/12/2012 akan menjadi kelahiran zaman baru. Masa itu paling sakral sekaligus paling berbahaya dalam sejarah Bumi.

Menurut Laurence E Joseph dalam Apocalypse 2012, tanggal 21/12/2012 merupakan titik balik musim dingin tahunan ketika belahan Utara Bumi berada di titik terjauh dari Matahari sehingga siang sangat pendek.

Pada tanggal itu, tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya, seperti diyakini bangsa Maya, akan menutupi pemandangan pusat Bimasakti dari Bumi. Para astronom Maya Kuno menganggap titik pusat ini sebagai rahim Bimasakti. Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi.

Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruang angkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan.

Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada rotasi Bumi.

Bangsa Maya yakin, sesingkat apa pun terputusnya pancaran dari pusat galaksi akan merusak keseimbangan mekanisme vital Bumi dan tubuh semua makhluk, termasuk manusia.

Memaknai ramalan

Ada yang menginterpretasikan 21/12/2012 sebagai ”kiamat”, tetapi banyak pula yang memaknainya secara kontemplatif.

Pakar psikologi transpersonal dari AS, Dr Beth Hedva, yang ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, mengibaratkan Ibu Bumi sudah sangat dekat waktunya melahirkan. Proses kelahiran tak hanya diiringi darah dan penderitaan, tetapi juga harapan dan janji.

”Selalu terjadi kontraksi,” ujar Beth Hedva. Wujudnya perang, kekejian, dan bencana akibat penghancuran lingkungan dan perusakan atmosfer Bumi—dampak kebencian dan keserakahan manusia—serta bencana yang disebabkan faktor manusia dan nonmanusia.

Dalam antologi The Mystery 2012: Predictions, Prophecies & Possibilities (2007), ahli sistem komputer untuk ruang angkasa yang menjembatani ilmu pengetahuan dan spiritualitas, Gregg Braden, menyatakan, yang terpenting bukan apa yang akan terjadi, tetapi bagaimana potensi kolektif muncul dari pemahaman holistik dan kesadaran tentang siapa diri kita di tengah Semesta Raya.

Ahli fisika biologi dan ahli kanker pada Organisasi Kesehatan Dunia, Carl Johan Calleman, peneliti Kalender Maya, mengingatkan pada transformasi kesadaran manusia.

Robert K Stiler, Direktur Program Kajian Amerika Latin Universitas Stetson di DeLand, Florida, AS, menambahkan, ”Apa pun maknanya, bangsa Maya mengajak kita merengkuh hidup berkualitas dan kesehatan planet Bumi.”

Tahun 2012 adalah tahun berjaga dengan menyadari teknologi saja tak menjamin keberlangsungan Bumi. Begitu diingatkan José Argüelles, PhD, ahli Kalender Maya dan pakar sejarah seni dan estetika dari Universitas Chicago.

”Kalau kita tidak berjaga, planet Bumi akan hancur secara alamiah karena sekarang sudah jauh dari seimbang,” ia menambahkan. ”Pikiran manusia secara massal dikontrol dan dimanipulasi pemerintah dan institusi-institusi yang menjadi faktor kunci kehidupan modern.”

Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan, tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan memahami kesalingterkaitan dan menghargai Ibu Bumi. ”Alam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta,” ujarnya.

Jadi, pilihan ada di tangan manusia: membiarkan planet Bumi hancur atau melanjutkan evolusinya. Mari kita renungkan….

Rudal Baru Korut Jangkau AS dan Australia

Rudal Baru Korut Jangkau AS dan Australia



SEOUL,SENIN-Korea Utara belum lama ini menggelar sebuah peluru kendali tipe baru berjarak sedang yang diperkirakan mampu menjangkau Pulau Guam, yang masuk wilayah AS, dan wilayah Australia bagian utara.

Hal itu diungkapkan dalam laporan pertahanan Korea Selatan (Korsel), Senin (23/2). Disebutkan, rudal mampu mencapai jarak 3.000 kilometer, atau menjangkau Guam, Australia utara, serta sebagian besar wilayah Rusia dan India.

Tidak disebutkan rincian rudal bar>kern 401mkern 251mkern 301mkern 251m<>

Rudal itu diyakini sama dengan tipe rudal yang dipamerkan dalam sebuah parade militer di Korut pada 2007. Korut juga diyakini tengah menyiapkan uji tembak rudal balistik versi jarak jauh, Taepodong-2, di tengah ketegangan dengan Korsel yang makin meningkat.

Modifikasi Taepodong-2

Sejumlah media melaporkan, rudal yang sudah siap diluncurkan itu adalah versi modifikasi dari Taepodong-2 dengan daya jangkau lebih jauh karena mampu menjangkau Alaska dan pantai barat AS.

”Kekuatan konvensional Korut, pengembangan dan penguatan senjata pemusnah massalnya, seperti senjata nuklir dan rudal-rudal, dan pagelaran senjata yang lebih maju, merupakan sebuah ancaman serius dan langsung terhadap keamanan kita,” tutur buku pertahanan itu.

Disebutkan juga, Korut diperkirakan telah memproduksi sekitar 40 kg plutonium, yang menurut pakar cukup untuk membuat sedikitnya lima unit senjata nuklir.